Jumat, 13 Juni 2014

Strategi Kompas MMM

Kompas MMM

A.    Strategi Kompas MMM
Kelompok Kompas Gramedia merupakan salah satu media giants terbesar di Indonesia yang di dalamnya meliputi : Koran Kompas, majalah, Kompas TV, Kompas. Com, dan lain-laim. Kompas Gramedia juga merupakan sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak pada bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1965. Kompas Gramedia sebagai perusahaan media massa dan media Giants saat ini tidak hanya menyajikan berita dalam bentuk koran atau kertas, namun sudah memasuki tiga jenis konvergensi yaitu convergence to smartphone yaitu semua kebutuhan yang diperlukan manusia sudah ada dan bisa diakses dengan menggunakan satu perangkat, convergence to internet yaitu kemudahan mengakses internet lewat semua perangkat teknologi, dan convergence of the content of media to the internet yaitu sebuah konvergensi dimana semua konten bsa terhubung ke internet melalui internet. Ketiga jenis konvergensi ini ada di dalam media convergence yang juga mencakup tiga hal yaitu Multimedia, Multi Platform, dan Multi Channel (MMM). Dengan adanya Multimedia, informasi yang akan di publikasikan ke khalayak tidak hanya disajikan dalam bentuk tulisan, namun juga bisa disajikan dalam bentuk gambar, video, dan audio. Setelah itu dengan adanya media platform . semua informasi yang berbentuk multimedia itu bisa diakses melalui semua perangkat teknologi seperti smartphone, laptop, PC, dan lain-lain, sedangkan adanya media channel maka semua informasi pun dapat disajikan di dalam channel-channel yang banyak.  Tiga hal inilah yang diterapkan oleh kompas dalam mempublikasikan semua informasi terutama setelah dilakukannya Ekspedisi Cincin Api. MMM inilah yang dijadikan perusahaan Kompas Gramedia sebagai strategi untuk memperoleh keuntungan dan mencapai keinginan perusahaan. Learened dkk yang dikutip oleh Sitokdana menjelaskan bahwa strategi merupakan alat yang paling utama sebagai jalan memperoleh keuntungan dan keunggulan bersaing. Sama halnya dengan perusahaan media massa Kompas Gramedia yang pastinya ingin meraih keuntungan dan unggul dalam persaingan dengan perusahaan media massa lainnya. Sudah begitu banyak perjalanan bisnis yang dilakukan oleh Kompas Gramedia, mulai dengan adanya koran hingga kini  sampai pada penyajian berita berbetuk online yaitu Kompas. Com, mendirikan toko buku yaitu Gramedia, Kampus yaitu Universitas Multimedia Nusantara pada tahun 2005, dan lain-lain.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media, Kompas Gramedia pun mengarahkan bisnis media cetaknya untuk diarahkan ke media digital. Dengan demikian, sosok media digital pada perusahaan Kompas Gramedia pun ditampilkan melalui 3M yang telah dijelaskan di atas yaitu multimedia, multi platform, dan multi channel, hingga akhirnya dunia online dan dunia pertelivisian pun mulai dijajagi dengan membentuk Kompas Gramedia TV dan Kompas.Com. Dalam euphoria “digitalisme” salah satu ciri utama informasi yang tidak boleh dilupakan adlah kredibilitas. Kualitas informasi menjadi hal yang sangat krusial pada era digital. Kecepatan, kemudahan dan keindahan dalam dunia digital tidak semestinya menghilangkan kualitas informasi. Namun untuk tetap bersaing dengan perusahaan lain, Kompas Gramedia harus tetap melibatkan semua bisnisnya ke media digital agar mudah di akses khalayak. Oleh karena itu, ketika Kompas mulai menghadirkan informasi dalam multimedia, multi platform, dan multi channel, faktor kedalaman dan  keakurasian berita tetap dijaga dan dipertahankan agar tetap menjadi media massa sebagai medium yang paling tepat untuk mengkomunikasikan produk, jasa, dan informasi korporat kepada pasar yang paling potensial di tanah air.
Dari penjelasan dan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kompas MMM adalah suatu platform media massa yang mengkolaborasikan media cetak dan digital mulai dari bentuk produk, kanal distribusi dan cara mengaksesnya. Kompas MMM dapat dinikmati dalam bentuk teks, audio dan video (multimedia), bisa didapatkan dari loper koran dan internet (multichannel), dan bisa diakses melalui media cetak, komputer, tablet pc maupun smartphone (multiplatform). Menurut Sudarmadi (2012), strategi MMM yang digunakan oleh Kompas Gramedia dalam menghadapi perkembangan teknologi menyajikan konten multimedia (teks, gambar, audio, animasi) melalui berbagai channeldistribusi (baik distribusi fisik maupun virtual) ke dalam berbagai platform media (kertas, elektronik). Strategi MMM ini digunakan untuk tujuan menyajikan informasi secara cross media agar lebih komprehensif dan mendalam serta terjangkau seluas mungkin oleh khalayak pembaca.  Contohnya, Kompas menyajikan majalah mingguan digital “Jendela Indonesia” yang memperkenalkan kekayaan alam dan lingkungan sosial Indonesia, dengan media tablet pengalaman menarik membaca berita dalam konten multimedia interaktif dapat dirasakan (multi platform). Selain itu ada “Editor’s Choice” yang menyajikan berita pilihan harian Kompas yang disajikan dalam bentuk aplikasi tablet, terbit 5 hari dalam seminggu. Tidak hanya yang ada di internet, Koran Kompas juga memiliki inovasi terbaru dengan menghadirkan inovasi teknologi QR Code pada koran hariannya agar pembaca dapat mengakses informasi yang lebih kaya, lebih dalam dan mutakhir dalam bentuk teks, foto, video, serta dapat mengakses update berita terbaru. Kompas kali ini meyajikan segudang informasi tentang kekayaan alam, kebudayaan, Indonesia, dan lain-lain yang dikemas melalui MMM ( multimedia, multi platform, multi channel) tersebut dari hasil ekspidisinya yang bernama Ekspedisi Cincin Api yaitu sebuah perjalanan panjang dalam mengeksplorasi gunung berapi dan lempeng benua di Indonesia yang terjalin dalam lingkar Cincin Api Pasifik (http://www.kompas.tv/index.php/front/detail/3/25). Perjalanan dimulai dari Tambora, mengarungi kaldera Toba, mendaki puncak-puncak berapi lainnya yaitu Sinabung dan Sibayak, Krakatau, Agung dan Rinjani, Semeru-Bromo, Merapi-Merbabu, Galunggung, Kerinci-Dempo, Egon-Lawu, hingga Sangihe-Ambon; kemudian menyusuri lempeng benua Sesar Darat Sumatera dan berakhir di Mentawai dengan melibatkan banyak staf kompas mulai dari photographer, wartawan, pendaki, hingga ahli kegunungapian.

B.     Perbedaam MM-MP-MC
A.    Multimedia
Konsep multimedia berarti penyajian segala informasi dengan gabungan elemen-elemen yaitu teks, gambar, video, audio, dan animasi dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi (Hofstetter 2001).. Dengan adanya Mutimedia, koran edisi cetak bisa dibaca melalui komputer dalam bentuk kertas elektronik (electronic paper atau epaper) yang menyajikan informasi dalam bentuk gambar, video, audio dan teks, hal ini lah yang ada dalam strategi Kompas MMM. Sama seperti media cetak (print edition), e-paper edition juga punya pembacanya sendiri. Elemen yang berupa teks disajikan berupa tulisan dalam media cetak maupun media online. Gambar & foto biasanya disajikan dalam Koran Kompas cetak dan online sebagai pelengkap dan bertujuan membuat artikel menarik. Selain itu komponen berupa audio dan animasi ini juga ditampilkan dalam website dan televisi Kompas seperti di website www. Cincin Api.com dan televisi Kompas milik Kompas Gramedia.
B.      Multichannel
Multichannel berdasarkan strategi Kompas MMM berarti lebih cenderung pada banyaknya kanal yang digunakan untuk mendistribusikan berbagai informasi sehingga aliran berita Kompas bisa dinikmati melalui facebook, twitter, portal Kompas serta kompas.com (holding). Lewat jaringan KOMPAS.com berita-berita Kompas menjangkau (reach) audiens yang lebih luas lagi. Kompas.com merupakan salah satu penyumbang berita online terbanyak. Channel (kanal) lain bagi berita Kompas adalah situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter serta pada Online.
C. Multiplatform
Multiplatform dalam konteks strategi Kompas MMM yaitu macam – macam perangkat keras yang digunakan untuk menmenyalurkan sajian dari multimedia. Dengan elemen Multi platform berarti khalayak dapat mengakses berita Kompas melalui personal komputer (PC), laptop, blacberry, ipad, dan tablet lainnya, serta ponsel yang memiliki fasilitas internet dan bisa dijalankan di Operating System apa saja.

C.    Tantangan dalam Penyajian Konten agar Memenuhi Tuntutan MM-MP-MC
Tantangan bagi Kompas setelah meluncurkan Kompas MMM adalah menyelaraskan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi (TI), karena di dalamnya sarat dengan rekayasa relative untuk mengolahnya. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan empat dari enam kriteria kematangan keselarasan strategi bisnis dan TI di Kompas berada di tingkat tiga (established and focused), yaitu kriteria komunikasi, otoritas, jangkauan & arsitektur dan keterampilan, pada tingkat ini perusahaan mulai mengakui keberadaan TI sebagai business enabler dan TI mulai berkonsentrasi pada otoritas, proses, dan komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis secara spesifik dan terfokus.
Jadi, tantangan terbesar Kompas dalam penyajian konten yang mencakup MMM yaitu dalam menentukan modal bisnis mengenai nilai investasi yang tidak kecil karena dalam strategi 3M memerlukan syarat akan teknologi yang baru. Tidak hanya modal yang besar tetapi tantangan dalam implementasi strategi 3M adalah bagaimana mendapatkan keuntungan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui 3M, pengiriman konten dapat dilakukan secara massal, efektif, efesian, dan secara intensif.
Strategi 3M yang dilakukan oleh harian Kompas bertujuan untuk  memenuhi harapan masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi membuat terwujudnya harianKompas dalam bentuk digital atau e-paper. Selama masa sosialisasi, e-paper Kompasdapat di akses secara gratis oleh 300.000 pembaca, namun setelah akses gratis berakhir dan pembaca diminta membayar untuk berlangganan, jumlah pengakses tinggal 3.000 pembaca setia.
Tidak hanya dari segi pembaca, diperlukan pula tenaga kerja tambahan dalam menjalankan strategi 3M. tenaga kerja yang diperlukan adalah tenaga kerja yang ahli dibidang nya seperti ahli dalam bidang desain web dan juga programing.
Tujuan dari transisi dari akses gratis ke berlangganan bertujuan untuk menguji apakah public benar menghargai konten digital yang baik dengan membayar biaya berlangganan. Tujuan lain bila berhasilnya konsep ini adalah meningkatkan pendapatan Kompas.
Tantangan lain yang tak kalah penting adalah persepsi mengenai konvergensi yang belum satu suara. Sebab sampai sekarang masih ada perbedaan sudut pandang mengenai konvergensi itu sendiri.

Namun, tetap saja Harian Kompas memandang perkembangan teknologi ini bukan sebagai ancaman melainkan peluang dengan meluncurkan Kompas MMM (Multimedia, Multichannel, Multiplatform) pada bulan Maret 2011. Secara garis besar rata – rata kematangan keselarasan strategi bisnis dan TI di tingkat tiga menunjukkan relative sudah matang dan selaras pada lingkup internal perusahaan, hal ini terbukti dengan adanya 12 produk Kompas digital sejak Kompas MMM mulai dikembangkan sejak tahun 2008.